Halaman

Imam Ali Ibn Abi Thalib as

Barangsiapa yang rindu kepada surga, dia akan berpaling dari tuntutan hawa nafsunya.
Barangsiapa yang takut api neraka, dia akan menjauhi hal-hal yang terlarang.
Barangsiapa yang zuhud (tidak rakus) terhadap dunia, dia akan menganggap ringan suatu musibah
Barangsiapa yang bersiap-siap menghadapi kematian, dia akan bersegera melakukan kebaikan

Search




Saturday, May 17, 2014

Chicken Soup: Tidur atau Terjaga?

Malam itu Habah bin 'Arani dan Nauf Al-Bakali tidur di halaman kediaman Khalifah di Kufah. Setelah tengah malam, mereka melihat imam Ali, Amirul Mukminin, keluar dengan perlahan dari kediamannya, memasuki halaman dalam keadaan yang tak biasa. Ia limbung tak mampu menjaga keseimbangannya, terbungkuk bersandar pada dinding, lalu selangkah demi selangkah maju, seraya menggumamkan ayat ayat terakhir (190-194) dari surah Al Imran, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, (190); yaitu orang orang yang mengingat Allaah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari api neraka. (191); Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang orang yang zalim seorang penolong pun. (192); Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu), 'Berimanlah kamu kepada Tuhanmu'; maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang orang yang berbakti. (193); Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.' (194)"
Tak berapa lama setelah selesai melantunkan ayat ayat tersebut, Ali kw mengulangnya lagi. Ia melantunkan ayat ayat ini berulangkali. Tampaknya beliau berada dalam keadaan yang tidak biasa.
Habah dan Nauf keduanya berbaring di tikar mereka, merenungkan kejadian aneh ini. Habah terpaku keheranan, terus menatap sang Imam. Sementara Nauf tidak mampu menahan air matanya yang trus mengucur. Ali sampai ke tempat Habah berbaring dan bertanya kepadanya, "Apakah engkau tidur atau terjaga?"
Habah menjawab, "Ya, aku terjaga, wahai Amirul Mukminin! Buka kau takut kepada Allaah begitu rupa, maka bagaimana dengan kami, orang orang celaka ini?"
Amirul Mukminin, Ali, sambil menutup mata, mulai berlinangan air matanya. Kemudian beliau berkata, "wahai Habah! Suatu hari kelak kita akan dihadapkan kepada Allaah dengan tak satu pun perbuatan kita yang tersembunyi dari-Nya. Dia lebih dekat kepadaku dan kepadamu dari urat leher kita. Tidak ada penghalang apa pun di antara kita dengan Allaah." Kemudian sambil menoleh pada Nauf, beliau bertanya, "Apakah kau tidur?"
Nauf menjawab, "Tidak, wahai Amirul Mukminin! Aku terjaga dan sedari tadi meneteskan air mata."
Ali kw, "Wahai Nauf! Jika kau mengucurkan air matamu hari ini karena takut kepada Allaah, kelak di Hari Pengadilan, matamu akan tersegarkan. Wahai Nauf, setiap tetesan air mata karena takut kepada Allaah akan memadamkan api neraka. Wahai Nauf, tak seorang pun yang memiliki kedudukan dan peringkat lebih tinggi daripada orang yang mengucurkan air matanya karena takut terhadap Allaah dan karena cinta kepada Nya.
Wahai Nauf, seseorang yang mencintai Allaah dan mencintai karena Allaah, dan tak memilih apa pun selain cinta Allaah, dan orang yang membenci karena Allaah, maka ia tidak akan menerima apa pun atas kebencian semacam ini kecuali kebaikan. Ketika kau telah mencapai tingkatan seperti itu, maha kau akan menyaksikan keyakinan yang nyata dengan sempurna."
Beliau kemudian menasihati Habah dan Nauf untuk beberapa waktu; kemudian mengakhirinya, "Takutlah kepada Allaah, aku ingatkan ini kepada kalian."
Beliau lalu meninggalkan mereka sambil melanjutkan doa nya, "Ya Allaah, aku berharap mengetahui saat aku melupakan Mu, apakah Engkau menelantarkanku atau kah Engkau tetap memberi perhatian kepadaku? Aku berharap mengetahui bagaimana kondisiku kelak di hadapan Mu, sedang aku telah tertidur panjang dan lalai memuja Mu?"

No comments:

Post a Comment

Subscribe

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner