Halaman

Imam Ali Ibn Abi Thalib as

Barangsiapa yang rindu kepada surga, dia akan berpaling dari tuntutan hawa nafsunya.
Barangsiapa yang takut api neraka, dia akan menjauhi hal-hal yang terlarang.
Barangsiapa yang zuhud (tidak rakus) terhadap dunia, dia akan menganggap ringan suatu musibah
Barangsiapa yang bersiap-siap menghadapi kematian, dia akan bersegera melakukan kebaikan

Search




Friday, July 9, 2010

Tempayan yang Retak

Tempayan yang Retak
--- dari e-mail seorang kawan

Seorang ibu yang sudah tua memiliki 2 buah tempayan, yang dipikul di pundaknya dengan menggunakan bambu. Salah 1 dari tempayan itu retak, sedangkan yang 1 nya tidak bercela dan selalu memuat air hingga penuh. Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak tinggal separuh.

Selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana sang ibu tua membawa pulang air hanya 1 1/2 tempayan. Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya & sedih, sebab dia hanya bisa memenuhi 1/2 dari kewajibannya.

Setelah 2 tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua di dekat sungai. "Aku malu, sebab air bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumah mu." Ibu itu tersenyum dan menjawab, "Tidakkah kau lihat bunga yang beraneka ragam di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yang lainnya? Aku sudah tau kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu dan setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih2 itu, selama 2 tahun ini pula aku bisa memetik bunga2 yang cantik untuk menghias meja. Kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak bisa seasri seperti ini sebab tidak ada bunga."

Kita semua punya kekurangan masing2 ... Namun kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita bersama menjadi menyenangkan dan memuaskan dengan saling melengkapi 1 dengan yg lain.

--------------------

Kita sepatutnya bisa menerima setiap orang apa adanya dan mencari yang terbaik dalam diri mereka.
Saudaraku sesama tempayan yang retak, semoga harimu menyenangkan. Jangan lupa mencium wanginya bunga di jalurmu.


Tuesday, July 6, 2010

Chicken Soup: Mengikat Kaki Unta

Chicken Soup: Mengikat Kaki Unta

Rasullullaah saww:
"Jangan pernah meminta pertolongan untuk urusan pribadimu dan jangan berhutang pada siapa pun, meski hanya sebatang tusuk gigi"
------------------

Kafilah telah berjalan selama berjam-jam, kelelahan menyelimuti mereka, demikian pula unta yang mereka tunggangi. Sesampainya di oasis, mereka menyuruh unta-unta mereka duduk. Rasulullaah Saww yang ikut dalam kafilah tersebut juga memerintahkan untanya duduk, kemudian beliau turun.

Semua orang turun dari unta dan bergegas menuju oasis untuk berwudhu, begitu pun Rasul saww. Setelah beberapa langkah, tanpa berkata kepada siapa pun, Rasul saww kembali ke untanya. Betapa terkejutnya para sahabat, mereka menyangka Rasul saww tidak menyukai tempat itu dan menyuruh mereka pergi dari sana. Sambil memasang telinga dan memperhatikan dengan seksama, mereka menanti perintah Rasul saww. Para sahabat takjub dan kagum melihat Rasul saww ternyata menghampiri untanya, mengambil tali, dan mengikat kaki untanya, kemudian kembali ke tujuan semula.

Para sahabat serentak mengucapkan, "Wahai utusan Allaah! Mengapa tidak kau perintahkan kami saja untuk melakukannya, mengapa kau menyusahkan diri sendiri sementara kami akan berbangga hati melayanimu?"


"Jangan pernah meminta pertolongan untuk urusan pribadimu dan jangan berhutang pada siapa pun, meski hanya sebatang tusuk gigi", jawab Rasul saww.


------------------

The Best Chicken Soup - persembahan Nabi dan Keluarganya
-Murtadha Muthahhari-
Cet. I Oktober 2004 Pustaka IIMAN

Subscribe

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner