Halaman

Imam Ali Ibn Abi Thalib as

Barangsiapa yang rindu kepada surga, dia akan berpaling dari tuntutan hawa nafsunya.
Barangsiapa yang takut api neraka, dia akan menjauhi hal-hal yang terlarang.
Barangsiapa yang zuhud (tidak rakus) terhadap dunia, dia akan menganggap ringan suatu musibah
Barangsiapa yang bersiap-siap menghadapi kematian, dia akan bersegera melakukan kebaikan

Search




Tuesday, December 22, 2009

Karbala, Ali Akbar bin Husain bin Ali

dari tulisan Quito Riantori Motinggo dengan judul Siapa Ali Akbar bin Husain bin Ali?

Karbala, sejarah yang selalu buat mataku berkaca-kaca kala membacanya.
Kali ini dituliskan dari perspektif yg berbeda dari yang pernah kubaca sebelumnya.

Smoga bermanfaat sebagai bahan renungan...

_______________________

Siapa Ali Akbar bin Husain bin Ali?
oleh Imam Musa Shadr

Untuk seorang pemuda beriman, pemberani, pembawa cahaya, dan pejuang Islam, Ali Akbar bin Husain bin Ali as : “Para malaikat masuk mengunjungi mereka dari semua pintu, seraya mengucapkan : “Salamun ‘alaikum bima shabartum – Salam atas kesabaran kalian “. Alangkah bagusnya tempat kesudahan itu.” (QS 13:23-24)

Ali Akbar adalah putra Imam Husain bin Ali as. Nama ibunya adalah Laila binti Abu Murrah bin Urwah. la mempunyai badan yang lebih be­sar dibandingan kakaknya, Ali Zainal Abidin bin Husain. Oleh karena itu, ia digelari Ali Akbar (Ali yang berbadan besar).

Ali Akbar dibesarkan oleh seorang ayah yang menjadi cucu kesayangan Rasulullah Saw, dan seorang ibu yang berakhlak mulia. la meneguk keimanan dan menyerap ilmu dan ma’rifat dari ayahandanya. Maka tumbuhlah Ali Akbar men­jadi seorang pemuda saleh, pemberani, cinta per­juangan, dan berani berkorban. Tidak sedikit pun kelemahan terpancar dari jiwanya. la seorang pemuda yang tangkas mengendarai kuda. Para ahli sejarah menganggapnya sebagai pemuda Ba­ni Hasyim yang mahir mengendarai kuda.

Sejak kecil sudah tampak keistimewaan yang dimiliki Ali Akbar yaitu sangat cermat dan berpandangan luas. Sifat-sifat inilah yang sangat dikenal musuh-musuhnya.

Apabila para pejuang Karbala kita bariskan, maka akan kita dapati Ali Akbar berada di shaff (baris) terdepan. Begitu pula dalam kecerdikan, keberanian, dan perjuangannya, ia selalu tampil terdepan.

Kesetiaan dan Perjuangannya

Ali Akbar didampingi Ayahanda dan saudaranya beserta pasukan yang menyertainya bergerak menuju medan pertempuran. Mereka menyadari bahwa berbagai rintangan sudah siap menghadang. Namun tanpa gentar sedikit pun mereka terus bergerak sambil mengibarkan panji-panji perlawanan kaum tertindas.

Ali Akbar berjuang bahu-membahu bersama mereka untuk menegakkan kebenaran. Jumlah musuh yang begitu banyak tidak membuatnya gentar. Itulah sifat dan akhlaknya yang memang sesuai dengan kedudukannya. Bagaimana tidak, Ali Akbar adalah putra Imam Husain as, pemuka para syuhada, putra suci nubuwah, dan cucu kesayangan Rasulullah Saw.

Di tengah perjalanan, Imam Husain as. mendapat berita tentang syahidnya Muslim bin Aqil dan Hani bin Urwah. Beliau memahami bahwa penduduk Kufah telah MENGINGKARI JANJI SETIANYA.

Ia lalu menyampaikan berita ini kepada para pengikutnya. Setelah tahu apa yang telah terjadi, sebagian pengikutnya yang mempunyai iman dan jiwa yang lemah, Serta merta berlarian meninggalkan Imam Husain as. Hanya sebagian kecil sahabatnya yang masih setia menyertai.

Kejadian ini disaksikan sendiri oleh Ali Akbar. Sungguh kecewa hatinya melihat orang-orang yang menyia-nyiakan kesempatan emas untuk meraih SYAHADAH ini. Namun hal itu tidak melemahkan jiwanya sedikit pun. Ketegarannya bertambah ketika melihat keimanan dan kesabaran yang dimiliki oleh saudara-saudaranya, yang dengan tulus menyertai perjuangan ayahnya.

Pendamping Ayahnya

Kafilah Imam Husain as. meneruskan perjalanannya hingga sampai di suatu tempat bernama Dzu Hasmin. Di sana, tentara Ibnu Ziyad yang dipimpin oleh Al-Hurr bin Yazid Ar-Riyahi, siap menyongsong kedatangan mereka. Menghadapi situasi seperti ini, dengan gagahnya, Ali Akbar berdiri di antara ayahnya dan pasukan Al-Hurr.

Ia melayangkan pandangannya ke arah pasukan musuh yang menghadangnya. Dengan ruh kakeknya, Imam Ali as, ia siap menghadapi musuh dan menyongsong syahadah. Di bawah komando ayahnya, Ali Akbar menggerakkan para pejuang Karbala.

Allah berfirman, “Sesungguhnya mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhannya maka Kami menambah petunjuk kepada mereka.” (QS Al-Kahfi: 13)

Awal Pertempuran

Cahaya fajar hari Asyura menyinari para pejuang Islam yang sudah siap tempur melawan pasukan Umawiyah. Motif perjuangan mereka hanya satu yaitu berjuang di jalan Allah. Mereka siap menghadapi pasukan musuh yang dipimpin A’wan bin Sa’ad. Darah-darah mereka siap dicurahkan untuk membela kebenaran.

Pertempuran hebat sudah dimulai. Para sahabat Imam Husain as. mulai berguguran. Dalam keadaan seperti ini, dengan sabar Imam Husain as. menyeru musuh-musuhnya agar kembali kepada kebenaran dan keadilan.

Dadanya terbakar oleh api kecewa atas ulah mereka. Sesungguhnya Imam Husain as. tidak memberontak atas kepemimpinan Yazid. Namun, melihat kebrutalan yang dilakukan Yazid, Imam ingin melindungi dan membela orang-orang tertindas. Imam ingin menolong agama Allah yang diinjak-injak Yazid. la tidak takut dan tidak akan tunduk kecuali kepada Allah Swt.

Dalam kecamuk pertempuran, Imam Husain as. tidak henti-hentinya memberi peringatan dan ajakan kepada musuh-musuhnya agar kembali kepada kebenaran. Namun karena kehidupan mereka sudah diliputi cinta dunia dan kejumudan, sehingga sedikit pun mereka tidak terdorong untuk taat kepada Allah dan beramal untuk meraih ridha-Nya.

Keteguhannya di Medan Pertempuran

Ketika pasukan Ibnu Ziyad mengepung dan menyerang para pengikut Imam Husain as, Ali Akbarlah yang pertama kali menyambut serangan mereka. Jumlah musuh yang begitu banyak dengan persenjataannya yang lengkap, tidak sedikit pun menggetarkan nyali Ali Akbar. Setelah pertempuran yang sangat hebat itu berlalu beberapa saat, sebagian besar para pembela Imam Husain as. berguguran. Jasad-jasad mereka seakan-akan dipeluk mesra oleh tanah Karbala yang sudah basah tersiram darah-darah suci mereka. Pada saat itu, di sekeliling Imam Husain as. Yang tersisa hanya tinggal anggota keluarganya saja.

Pada malam ASYURA, para pemuda Bani Hasyim bertekad mempertaruhkan jiwa mereka sampai titik darah penghabisan. Mereka tidak rela melihat putra Imam Husain r.a. dibantai dihadapan mata kepada mereka sendiri. Keesokan harinya, pada tanggal 10 MUHARRAM, mereka terjun ke medan pertempuran hingga satu persatu berguguran. Semangat dan keberanian dalam kalbu mereka untuk tetap menegakkan kebenaran dan kerinduan meraih syahadah telah menggerakkan mereka untuk maju terus pantang mundur.

Ali Akbar, dengan penuh hormat, meminta izin kepada ayahnya untuk ikut terjun ke medan pertempuran. Dengan penuh haru dan derai air mata, Imam Husain as. mengizinkan putranya ikut bertempur.

Imam memperhatikan putranya lalu menengadah ke langit seraya berujar lirih : “Ya Allah, saksikanlah orang-orang ini. Di antara mereka ada seorang pemuda yang perawakannya, perilaku dan cara bicaranya paling menyerupai Rasulullah. Apabila kami merasa sangat rindu kepada Nabi-Mu,maka kami pandangi wajahnya.Ya Allah Jangan Engkau berikan keberkahan atas bumi ini kepada musuh-musuhnya. Cerai beraikan mereka. Koyakkan dada-dada mereka. Jangan kau ridhai kekuasaan mereka selama-lamanya. Kami telah menyeru dan mengajak mereka kepada kebenaran, namun mereka malah memusuhi dan memerangi kami.”

Dihadapan musuh-musuhnya, Ali Akbar mengumandangkan sebait syair,

Aku Ali bin Husain bin Ali

Kami Ahlul Bait yang dimuliakan Nabi

Akan kutikam kalian dengan lembingku ini

hingga kalian terkapar mati

Akan kutebas kalian dengan pedangku ini

untuk melindungi Ayahku Ali

Dengan suatu tebasan pemuda Hasyimi

Demi Allah, diatur oleh anak Ziyad,

aku tak sudi


Pertempuran yang begitu hebat telah membuat jumlah pejuang yang gugur makin bertambah, Ali Akbar yang badannya sudah penuh luka, kembali menghadap ayahnya sambil berkata, “Ayah rasa haus telah membuatku lelah; berat pedang ini telah menguras tenagaku. Adakah air yang bisa kuteguk?”

Imam Husain as. menangis melihat penderitaan putranya, lalu ia berkata, “Wahai anakku, kembalilah ke medan pertempuran. Aku berharap sebelum masuk sore hari kakekmu (Rasulullah Saw.) akan memberimu minum dari gelas yang bening, yang tidak akan membuatmu haus untuk selama-lamanya.”

Kalimat-kalimat lembut yang meluncur dari ayahnya membuat hati Ali Akbar bagaikan disirami tetesan air yang menyejukkan. la pun kembali ke medan pertempuran dengan gagahnya. Orang-orang Kufah yang hendak membunuhnya merasa takut berhadapan dengan Ali Akbar, karena Ali Akbar sangat menyerupai Rasulullah Saw.

Syahadah

Ibnu Sa’ad memerintahkan anak buahnya mengepung Ali Akbar, setelah ia sendiri merasa tidak mampu menaklukannya. Munqidz bin Murrah dari kabilah Abdul Qais, secara tiba-tiba membokong Ali Akbar dengan menebas punggungnya. Ali Akbar tampak terkulai di atas leher kudanya.

Melihat hal itu, musuh-musuhnya yang tadi mengepungnya serta merta mengibas-ibaskan pedang-pedang mereka ke arah Ali Akbar. Ketika akan meninggalkan jasadnya, Ali Akbar berteriak kegirangan,

“Wahai Ayah, kakek (Rasulullah) memberiku minum dari gelasnya yang bening. la memberiku minuman yang tidak akan membuatku haus selamanya, beliau berkata kepadaku, “Segeralah, segeralah…”

Saat-saat Terakhir

Dengan garangnya Imam Husain as. mencerai-beraikan pasukan musuh yang sedang mengoyak-ngoyak jasad putranya. Diangkatlah kepala putranya itu kemudian diletakkan di pangkuannya. Darah dan tanah yang melumuri wajahnya, beliau bersihkan dengan lembut.

Sambil menangis Imam Husain as. berteriak, “Semoga Allah membinasakan orang-orang yang telah membunuhmu. Betapa durhakanya mereka kepada Allah dan Rasul-Nya,” lalu ia Derkata lagi, “Tidak ada artinya dunia ini setelah Kepergianmu, Nak!”

Imam Husain as. memerintahkan para pemuda Bani Hasyim untuk membawa jenazah putranya ke dalam kemah. Melihat keponakannya terbunuh, Zainab al-Kubra as. keluar dari kemahnya sambil berteriak-teriak mengutuk para pembunuhnya. la meratapi kepergian Ali Akbar sambil berkata sendu, “Duhai kekasihku, duhai mata hatiku, duhai cahaya mataku, duhai anak saudaraku,” kemudian ia menjatuhkan badannya di atas jenazah suci Ali Akbar sehingga air matanya membasahi wajah keponakannya.

Imam Husain as. kemudian menghentikan tangisannya dan mengembalikan Zainab as. ke kemahnya .

Pelajaran Yang Disampaikan Ali Akbar

Para syuhada Karbala yang gugur dalam perjuangan, ternyata telah memberikan pelajaran yang teramat penting bagi manusia tentang hakikat kehidupan ini: Bagaimana mengutamakan orang lain, dan membela kebenaran. Salah satu dari mereka adalah Ali Akbar. la membawa cahaya hidayah untuk menerangi jiwa-jiwa manusia dengan syahadah dan darahnya bagi kebangkitan Islam di Karbala.

la pun telah meraih ridha Ilahi dengan memenuhi seruan Al-Quran agar menjual dirinya kepada Allah dan menempuh jalan para syuhada pendahulunya. la memilih syahid di jalan Allah dalam memerangi manusia¬manusia durhaka.

Ali Akbar memberi pelajaran kepada kita dengan peristiwa Karbala ini tentang kebenaran, keadilan, dan kesucian. Kita pun mendapat pela¬jaran dari para pejuang Karbala tentang keperwiraan dan kejantanan. Maka sudah sepantasnya kita memelihara apa-apa yang sudah mereka persembahkan melalui curahan darahnya. Semoga kesejahteraan dan keselamatan dicurahkan kepada mereka.

Revolusi Terbesar dalam Sejarah Umat Manusia

Sudah sepantasnya bagi kaum Muslim dan Mukmin menyadari bahwa darah Imam Husain as, putra-putranya, dan darah para pembelanya yang tercurah di bumi Karbala pada hari Asyura, akan terus bergejolak menerangi jiwa-jiwa manusia sepanjang zaman. Ketika alam telah diselimuti malam yang pekat, dan ketika awan tebal menghalangi jalannya cahaya, maka pada saat seperti inilah, kita harus menempuh jalan yang telah dirintis Imam Husain as. bersama para putra dan pembelanya.

Sesungguhnya api revolusi dan darah suci para syuhada akan menyinari kegelapan, menyingkap berbagai penghalang sehingga kebenaran dan keadilan tampak. Sungguh Revolusi Karbala akan berdiri tegak menghalau para penindas dan para penguasa. Sesungguhnya gerakan para pejuang Karbala dan kesyahidan mereka, telah mengangkat Dinul Islam mencapai kemuliannya sehingga terketullah telinga-telinga kemanusiaan. Seruan mereka di Karbala adalah seruan berjuta-juta orang yang tertindas dan yang dirampas haknya: seruan agar perbuatan aniaya yang menghisap darah manusia segera dihentikan; seruan yang menyongsong kemenangan untuk membela Islam.

Mereka telah memilih jalan ini untuk melawan para penindas demi tegaknya kebenaran dan keimanan. Cahaya Revolusi Karbala akan tetap bersinar selama-lamanya apinya akan tetap menyala di hati orang-orang yang jiwanya merdeka baik laki-laki ataupun wanita, sesungguhnya nyala api Karbala adalah nyala api berupa cahaya, yang akan membakar setan-setan bersama para pengikutnya. Itulah cahaya harapan dan kebahagiaan untuk melepaskan dan memerdekakan manusia dari belenggu perbudakan.

(Selesai)

_______________________

Imam Musa Shadr, Silsilah Rawwaad Al-Fidaa, edisi terjemahan : Syuhada Padang Karbala, Diterbitkan Mizan Sahabat Remaja Muslim, Cet. I, 1996

Monday, December 21, 2009

3 ways to recover a corrupted Excel workbook

3 ways to recover a corrupted Excel workbook
Original source

It’s your worst Excel® nightmare: a damaged or corrupted workbook. This can happen for a variety of reasons – and the good news is that there is a variety of ways to retrieve your damaged file.

If a file is corrupted, Excel should normally perform an automated recovery. However, if that doesn’t work, there are a few other options you can try.

1. Recover or repair the file manually with Excel
The steps for manually recovering a workbook are quite simple.

1. Select “Open” from the File menu. In Excel 2007, click the Office button and select “Open”.
2. Using the Look In control, locate and specify the corrupted workbook.
3. From the Open button’s dropdown list, choose “Open and Repair”.
4. If this is your first attempt to manually recover the workbook, click “Repair” in the dialogue box that appears.

Usually Excel will be able to recover the entire file, but it doesn’t always work. If you’ve tried this process and you can’t recover the entire file, you can still at least recover your data. To do so, click “Extract Data” in step 4.

2. Use the last saved version
If the file becomes corrupted while you’re working in the workbook, DON’T save the file. Instead, revert to the last saved version of the file. Doing so without saving first should get rid of whatever was corrupting the file. Be forewarned – you could possibly lose some data, but if you’ve been regularly saving your work (as you should be!) this is a lot better than losing the entire file.

To revert to the last saved version:

1. Choose Open from the File menu. In Excel 2007, click the Office button and select Open.
2. Using the Look In control, locate and specify the corrupted workbook.
3. Click “Open”.

3. Try opening the file in another program
If Excel can’t open the corrupted workbook, there are several other programs you can use to try to open it. Microsoft Tools is one option:

1. From the Windows XP Start menu, choose All Programs.
2. Select Microsoft Office, then Microsoft Office Tools and Microsoft Office Application Recovery.
3. In the dialogue box that appears, choose Microsoft Office Excel.
4. Click “Recover Application”.

You can also try opening the workbook in Microsoft WordPad. The only caveat: WordPad will convert all the data into text, and it won’t recover formulas. However, it will at least restore your important data. It will also recover your VBA procedures (macros) – just search recovered text for “Sub” and “Function” to find them.

You may also be able to open the corrupted .xls file in Word, but again, the data is the only thing you’ll be able to recover - and even that may give you mixed results. So only try this as a last resort!

For more Excel troubleshooting tips and tricks, see the Microsoft Excel 2007 Core Skills class in the HP Learning Centre or visit the Microsoft Excel home page.

Microsoft and Excel are trademarks of the Microsoft group of companies.

Tips for managing anger at work

Don’t explode! Tips for managing anger at work
original source

Anger is a completely normal human emotion – and a powerful one. When allowed to boil over, it can seriously damage relationships and hurt your professional credibility. But when completely suppressed, anger can turn inward, causing high blood pressure, depression or passive-aggressive behaviour.

When you find yourself struggling with anger, or are the target of someone else’s wrath, there are a few coping strategies you can use to help defuse and deal with the situation in a healthy way.

1. Try to calm down inside
During a difficult conversation, make sure you breathe deeply and evenly, from the diaphragm. Picture your breath coming up from the very middle of your body. Talk to yourself, slowly repeating something like “relax, keep calm”. You can also close your eyes for a few seconds and visualise a relaxing image, something that calms you down or makes you happy. While you are speaking, slow down, don’t interrupt, and consider carefully what you are saying.

2. Remove yourself from the situation
If tensions are flaring, consider taking a break from the discussion and returning to it later when you’ve both calmed down. As time passes, you’ll become more objective and the problem will crystalise in your head.

3. Choose the right medium for delivering your message
When you’re full of anger, it can be tempting to fire off a harshly worded e-mail, or stride over to someone’s desk to berate them. However, take a moment to consider what might be the best course of action. Negative emotions should actually not be shared in e-mails: what would appear quite reasonable when expressed in person or on the phone can come across quite differently in a mail, and can be interpreted wrongly. So arrange a time to talk – face to face, if possible.

4. Try to see the other person’s perspective
If you find yourself angry at a specific person, or they’re targeting you with their anger, take a moment to put yourself in their position. Everyone has their own stress and pressure; perhaps this person is dealing with a tough deadline, is the victim of a demanding boss, or has a personal problem at home. When you’re able to see the other person as a fallible human being just trying to get through the work day like you are, it’s easier to calm down and find common ground on which to start resolving your issues.

5. Moderate your language
Listen carefully before you respond, and use phrases like, “I understand”, to show you are willing to see their point of view. Don’t use strong language or insults, and avoid words like “always” and “never”: they are probably inaccurate and will weaken your point. Another useful tip is the “mirroring technique”, where you repeat the other person’s words or phrases in what you are saying, not to annoy them further but to show you are really listening and that you understand them. Finally, don’t shift the blame for your anger on to them. Instead of saying, “You really annoy me when you …”, say, “I feel upset when you …”

6. Don’t take anger personally – and don’t fight back
If you’re being shouted at or treated rudely, try to remember: it isn’t really about you. You are not responsible for anyone else’s behaviour apart from your own, and you can’t control how they act. You can only control your response to their behaviour. If someone is lashing out at you, lashing back will only escalate the situation. Responding calmly, or not reacting at all and refusing to “feed” another person’s anger will cause it to burn out faster - just like depriving a fire of oxygen.

7. Know your “anger triggers” and find alternatives
Learn to recognise what makes you angry. It may be people, situations or tasks that cause your blood to boil – so figure out what they are, and figure out how to work around them with alternatives. For example, you may find that your daily commute to work leaves you frustrated and enraged in the morning before your day has even started. So explore different options – map a different route, drive rather than take public transport or vice versa. Or maybe you find yourself livid every time you have to prepare a certain report. Look for different, more efficient ways to get the task done, ask for help, or see if someone else is able or better suited to do it.

Finally, find healthy outlets for anger. Try vigorous exercise, or calming yoga or meditation routines. Allow yourself to release your frustration in a constructive way so that it doesn’t bottle up inside you – or explode in unhealthy ways.

Tuesday, December 15, 2009

Meremehkan Shalat Menurut Muthahhari

Tulisan berikut dikutip dari Wordpress milik Quito Riantori Motinggo.
Mudah-mudahan bermanfaat untuk setidaknya diri saya pribadi, sebagai pengingat pentingnya Shalat di awal waktu.
____________________________________________________________________________


Meremehkan Shalat Menurut Muthahhari


Ummu Hamidah bercerita kepada Abu Bashir bahwa menjelang wafat, Imam al-Shadiq as memanggil keluarga dan kerabatnya. Setelah semua berkumpul dan duduk di sisinya, Imam membuka mata, memandangi mereka, lalu berkata, “Syafaat kami tidak akan pernah sampai kepada orang yang meremehkan shalat.”
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Imam menghadap Kekasih Agung. Imam tidak mengatakan, “Syafaatku tidak akan sampai kepada orang yang meninggalkan shalat.”

Kita tentu menyadari apa maksud dan tujuan wasiatnya itu. Jadi, apa maksud meremehkan shalat dan siapakah orang yang disebut meremehkan shalat?

Orang disebut meremehkan shalat ketika ia punya waktu cukup untuk mengerjakan shalat dengan baik dan tumakninah tetapi la tidak mengerjakannya. Dia tidak shalat Zuhur atau Asar kecuali setelah matahari hampir terbenam, lalu buru-buru berwudu dan tergesa-gesa shalat, tidak mengerjakan sunah-sunah shalat, tidak tumakninah, terlebih lagi khusyuk. Apakah shalatnya layak disebut shalat? Shalat seperti ini jelas sangat tidak memadai.

Orang yang mau shalat dengan sungguh-sungguh, ia akan bersiap-siap menyambut kedatangannya. Setelah masuk waktu zuhur, misalnya, la berwudu dengan tenang sesuai aturan, lalu berdiri di tempat shalat, lalu azan dan iqamah dengan tenang dan khusyuk. Lalu, ia memulai shalat dengan tumakninah dan menjaganya hingga salam. Setelah itu, la tidak langsung berdiri tetapi berdiam di tempat, membaca wirid, dan berzikir kepada Allah.

Uraian di atas menegaskan nilai penting shalat, terlebih lagi jika dilakukan di rumah bersama keluarga. Sebab, berdasarkan pengalaman, anak-anak tidak akan shalat jika orang dewasa yang tinggal serumah meremehkan shalat. Misalnya, shalat Subuh baru dikerjakan setelah matahari terbit, shalat Asar menjelang Magrib, Isya molor hingga empat jam. Tak hanya molor, ia pun mengerjakannya secara tergesa-gesa.

Oleh Karena itu, kita tidak boleh meremehkan atau menyepelekan urusan shalat, atau merasa cukup hanya mengerjakan wajib shalat, lalu mencari dalih untuk meninggalkan sunah dengan meminta fatwa bagaimana hukum tasbih yang empat, apakah tidak cukup tiga ataukah cukup satu saja.

Dan, orang yang dimintai fatwa pasti akan menjawab, satu pun cukup, tetapi untuk lebih hati-hati, mestinya dibaca tiga kali. Setelah itu, ia membaca tasbih hanya satu kali seraya mengatakan bahwa perbuatannya itu didukung oleh fatwa yang didasarkan atas sumber yang dapat dipercaya.

Sikap seperti ini berarti ‘lari’ dari shalat. Kita harus berpikir lebih bijak. jika mufti mengatakan satu saja cukup, dan selebihnya sunah, kita tetap harus mengerjakan yang sunah jika masih ada waktu. *)

___________________

*) Murtadha Muthahhari, Thaharat al-Ruh, Mu’assasat al-Tarikh al-‘Arabi.Energi Salat, hlm. 105-107, Penerbit Serambi, 2007.

Sudahkah kita shalat seperti apa yang gambarkan di atas oleh al-Syahid Murtadha Muthahhari?
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,” (QS al-Baqarah :45)
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang (shalatnya) ingin dilihat orang, dan enggan (memberikan) barang berguna .” (QS al-Ma’un [107]:4-7)

Tuesday, December 1, 2009

Net file

  1. go to the machine where the shared folder is hosted
  2. open command prompt
  3. invoke command: Net File
Find certain opened shared-files:
net file | find /I "file-path-or-pattern" [> logfilepathname]

example:
net file | find /I "file_test.xls" > d:\net-file-pattern.log

the example above will list all shared files being used/opened with result pattern "file_test.xls" and write the list to d:\net-file-pattern.log


Win XP / 2003 comands

Win XP / 2003 comands
http://www.planet-orange.org/ultimate-windows-xp2000-command-list/

1.    at (windows XP/2000)
Scheduling utility.
2.    bootcfg (XP only)
This utility allows you to set up your boot options, such as your default OS and other loading options.
3.    cacls (XP, 2000, & NT4.0)
Changes the ACLs (security Settings) of files and folders. Very similar to chmod in Linux.
4.    comp (XP & 2000)
This utility is very similar to diff in Linux. Use the /? switch to get examples of command usage.
5.    contig (works with NT4.0 and newer)
A great defrag utility for NTFS partitions.
6.    control (XP only) - unpublished!
Allows you to launch control panel applets from the command line.
7.    control userpasswords2, for example will launch a helpful local user admin utility. defrag (XP only - NT4.0 and Win2k use contig)
Yes, XP comes with a command line disk defrag utility. If you are running Win2k or NT4.0 there is still hope. Contig is a free defrag program that I describe on the defrag page.
8.    diskpart (XP only)
Use this command to manage your disk partitions. This is the text version for the GUI Disk Manager.
9.    driverquery (XP only)
Produces a list of drivers, their properties, and their versions. Great for computer documentation.
10.    eudcedit (XP only) -unpublished!
Private Character editor. Yes with this program built into Windows XP you can create your own font!
11.    findstr
Find String - similar to Linux's Grep.
12.    fsutil (XP only) - unpublished!
This is a utility with a lot of capability. Come back soon for great examples.
13.    getmac (XP & 2000)
This command gets the Media Access Control (MAC) address of your network cards.
14.    gpresult (XP & 2000)
This generates a summary of the user settings and computer group policy settings.
15.    gpupdate (XP only)
Use this utility to manually apply computer and user policy from your windows 2000 (or newer) domain.
16.    ipconfig (XP, 2000 & NT4.0)
This handy tool displays IP settings of the current computer and much more.
17.    MMC (XP, 2000 & NT4.0) - Microsoft Management Console
This is the master tool for Windows, it is the main interface in which all other tools use starting primarily in Windows 2000 and newer systems.
18.    more
Utility used to display text output one screen at a time. Ex. more c:\windows\win.ini
19.    msconfig (XP only)
The ultimate tool to change the services and utilities that start when your Windows machine boots up. You can also copy the executable from XP and use it in Win2k.
20.    msinfo32 (XP &smp; 2000)
An awesome diagnostic tool. With it you can get a list of running processes, including the residing path of the executable (great for manually removing malware) and get detailed information about hardware and system diagnostics.
21.    narrator (XP only)
Turns on the system narrator (can also be found in accessibility options in control panel). Will allow your computer to dictate text to you.
22.    netsh (XP & 2000)
A network configuration tool console. At the 'netsh>' prompt, use the '?' to list the available commands and type "exit" to get back to a command prompt.
23.    netstat (XP)
A local network port tool - try netstat -ano.
24.    nslookup (all)
A DNS name resolution tool.
25.    openfiles (XP Only)
Allows an administrator to display or disconnect open files in XP professional. Type "openfiles /?" for a list of possible parameters.
26.    Pathping (XP & 2000)
A cross between the ping and traceroute utilities. Who needs Neotrace when you can use this? Type "pathping " and watch it go.
27.    recover (XP & 2000)
This command can recover readable information from a damaged disk and is very easy to use.
28.    reg (XP & 2000)
A console registry tool, great for scripting Registry edits.
29.    sc (XP & 2000)
A command line utility called the Service Controller. A power tool to make service changes via a logon/logoff or startup/shutdown script.
30.    schtasks (XP only)
A newer version of the AT command. This allows an administrator to schedule and manage scheduled tasks on a local and remote machines.
31.    secedit (XP & 2000)
Use this utility to manually apply computer and user policy from your windows 2000 (or newer) domain. Example to update the machine policy: secedit /refreshpolicy machine_policy /enforce
To view help on this, just type secedit.
NOTE: In Windows XP SP1 and news, this command is superceded by: gpupdate /force
32.    sfc (XP & 2000)
The system file checker scans important system files and replaces the ones you (or your applications) hacked beyond repair with the real, official Microsoft versions.
33.    shutdown (XP & 2000)
With this tool, You can shut down or restart your own computer, or an administrator can shut down or restart a remote computer.
34.    sigverif (XP only)
Microsoft has created driver signatures. A signed driver is Microsoft tested and approved. With the sigverif tool you can have all driver files analyzed to verify that they are digitally signed. Just type 'sigverif' at the command prompt.
35.    systeminfo (XP only)
Basic system configuration information, such as the system type, the processor type, time zone, virtual memory settings, system uptime, and much more. This program is great for creating an inventory of computers on your network.
36.    sysedit (XP/2000)
System Configuration File Editor. An old tool that was very handy for the Windows 9X days. msconfig is what you want to use now.
37.    tasklist (XP pro only)
Tasklist is the command console equivalent to the task manager in windows. It is a must have when fighting scumware and viruses. Try the command:
tasklist /svc
to view the memory resources your services take up.
38.    taskkill (XP only)
Taskkill contains the rest of the task manager functionality. It allows you to kill those unneeded or locked up applications.
39.    tree (XP & 2000)
An amazing experience everyone should try! This command will provide a 'family tree' style display of the drive/folder you specify.
40.    WMIC (XP & 2000)
Windows Management Instrumentation Command tool. This allows you to pull an amazing amount of low-level system information from a command line scripting interface.
41.    schtasks /? (XP)


Subscribe

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner