Source: http://pendek.in/01bdc
Senin, 03/05/2010 12:00 WIB
Tingkah Laku Balita yang Patut Dicurigai
Vera Farah Bararah - detikHealth
Jakarta, Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya lahir dengan sempurna tanpa cacat. Tapi beberapa gangguan tubuh terkadang muncul setelah anak dilahirkan. Untuk itu ketahui tingkah laku anak yang harus dicurigai oleh orangtua.
Tidak semua orangtua memperhatikan tingkah laku anaknya. Beberapa orang menganggap keterlambatan perkembangan yang dialami anaknya adalah suatu hal yang normal dan wajar. Padahal ada tingkah laku tertentu dari si kecil yang menunjukkan adanya gangguan dalam tubuhnya.
Seperti dikutip dari Familydoctor.org, Senin (3/5/2010) ada beberapa tingkah laku anak yang harus dicurigai terhadap kondisi autis, ADHD, bisu dan tuli, yaitu:
Tingkah laku anak hiperaktif atau attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD):
Memiliki kesulitan mengikuti petunjuk atau menjaga perhatia. Konsentrasinya hanya terhadap suatu kegiatan baik di sekolah maupun di rumah.
Terlihat seperti tidak mendengarkan orang lain berbicara.
Tidak bisa memperhatikan segala sesuatu secara mendetail.
Sering lupa terhadap sesuatu dan mudah terganggu.
Anak terlihat gelisah dan tidak bisa bermain atau duduk dengan tenang, senangnya bergerak atau berlari terus.
Berbicara atau memberikan jawaban secara ceplas ceplos dan sering menginterupsi orang.
Biasanya anak-anak ini memiliki gejala seperti itu setidaknya selama 6 bulan.
Tingkah laku anak yang memiliki autis
Menghindari memeluk atau melakukan kontak mata dengan orang lain.
Tidak menanggapi atau memberikan respons terhadap suara, bunyi dan namanya jika dipanggil.
Tidak berbicara dengan menggunakan bahasa yang benar dan kadang seperti berteriak.
Suka bolak-balik, berputar atau membenturkan kepalanya.
Memiliki perhatian khusus atau rutinitas tertentu dan menjadi marah jika kegiatan tersebut diganggu atau berubah.
Memiliki ekspresi wajah atau gerakan tertentu yang menjadi ciri khasnya dan tidak takut terhadap bahaya.
Tingkah laku anak yang memiliki gangguan pendengaran (tuli)
Anak kurang responsif terhadap suara dan keadaan disekitarnya kecuali bisa dinikmati dengan melihat.
Saat masih bayi, ia cenderung tidak kaget atau terbangun ketika mendengar suara yang keras saat tidur.
Cenderung untuk berusaha melihat wajah lawan bicaranya.
Anak hanya memberikan respons terhadap suara tertentu atau suara yang keras saja.
Sering memberikan jawaban yang salah terhadap suatu perintah atau pertanyaan dan meminta untuk mengulangi kata-kata.
Anak berbicara terlalu pelan atau keras serta ucapannya terkadang sulit untuk dimengerti.
Memiliki masalah tingkah laku dan juga nilai pelajaran yang terkadang di bawah rata-rata.
Tingkah laku anak yang memiliki gangguan bicara
Anak belum bisa mengeluarkan suara untuk menarik perhatian hingga usia 8-10 bulan.
Belum mampu mengeluarkan kata seperti 'mama' atau 'dada'.
Tidak menunjukkan usaha untuk berkomunikasi jika membutuhkan sesuatu.
Tidak dapat meniru tingkah laku atau perkataan orang lain.
Masih gagap dan tidak bisa mengeluarkan kalimat yang dimengerti oleh orang lain.
Jika orangtua melihat ada perilaku anaknya yang seperti itu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter ahli untuk diagnosis lebih lanjut sehingga kondisi anak bisa ditangani lebih cepat.
(ver/ir)
Imam Ali Ibn Abi Thalib as
Barangsiapa yang rindu kepada surga, dia akan berpaling dari tuntutan hawa nafsunya.
Barangsiapa yang takut api neraka, dia akan menjauhi hal-hal yang terlarang.
Barangsiapa yang zuhud (tidak rakus) terhadap dunia, dia akan menganggap ringan suatu musibah
Barangsiapa yang bersiap-siap menghadapi kematian, dia akan bersegera melakukan kebaikan
Search
Monday, May 3, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment